Banyak sekali pendapat ulama yang mendefinisikan arti kesuksesan dan
kebahagiaan. Salah satunya adalah pendapat yang dikemukakan oleh seorang
pemikir islam, Ibrahim bin Hamd al Quayyid.
Menurut beliau
kebahagiaan adalah kondisi jiwa yang terdiri dari perasaan tenang, damai, ridha
terhadap diri sendiri, dan puas dengan ketetapan Allah. Sedangkan kesuksesan
adalah tercapainya berbagai prestasi dan tujuan tertentu, baik dalam hal agama
maupun dunia.
Pengaruh kebahagiaan
akan tampak secara jelas dalam kehidupan seseorang baik pada tingkat individu,
masyarakat, karir, ataupun profesi. Bahkan kodisi kebahagiaan adalah masa yang
tepat untuk melahirkan berbagai kesuksesan. Karena orang yang
berbahagialah yang sangat tertarik untuk sukses.
Berbeda dengan orang
yang tidak bahagia, mungkin dia cenderung putus asa dan pesimis dengan masa
depan. Walaupun dia sukses secara dunia tapi belum tentu dia bahagia.
Sehingga kesuksesan itu akan menjadi bumerang bagi dirinya dan bisa jadi akan
menghancurkannya.
Oleh karena itu, seorang
ahli hikmah mendefinisikan pengertian bahagia dan sukses sebagai berikut.
“Kesuksesan adalah keberhasilan dalam mencapai apa yang anda kehendaki.
Sedangkan kebahagiaan adalah menikmati apa yang anda capai.“
Bagi orang islam
kebahagiaan yang hakiki hanya diperoleh dengan keimanan kepada Allah. Semua itu
bisa diraih dan didapat dengan memaksimalkan fungsi kita sebagai manusia, yaitu
untuk mengabdi kepada Allah. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS.51:56) Hanya dengan
terus meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah-lah kebahagiaan
akan kita raih.
Ajaran islam datang
justru untuk memberitahukan kepada manusia cara meraih kebahagiaan. Kalau kita
mengikuti ajaran islam insya Allah kita akan bertemu dengan kebahagiaan sejati.
Bukan hanya kebahagiaan dunia yang sementara. Jadi
inti kebahagian menurut Ibrahim bin Hamd al Quayyid adalah penguasaan terhadap makna ibadah dan memahaminya
dengan pemahaman yang sempurna, komprehensif, dan lengkap kemudian menerapkan
pemahaman itu dalam kehidupan. Sedangkan ketidakbahagiaan adalah jauhnya kita
dari pemahaman itu dan tunduk kepada hawa nafsu, syahwat, undang-undang dan
sistem yang dibuat oleh manusia yang jauh dari ajaran agama islam.
Salah satu bentuk
kesuksesan kita bila ditinjau dari hubungan dengan Tuhan adalah, kesuksesan
dalam memelihara shalat 5 waktu. Sedangkan kesuksesan dalam hubungan dengan masyarakat
adalah kesuksesan dalam memelihara hubungan silaturahmi, mendidik anak, dan
hubungan suami istri. Kesuksesan di bidang profesi bisa jadi sukses dalam
meraih materi, ijazah dalam pendidikan, dan kesuksesan dalam meraih jenjang
karir.
Ibrahim bin Hamd al
Quayyid juga memaparkan metode dalam meraih kebahagiaan :
1. Manusia
harus memiliki target yang jelas dan terarah dalam hidupnya. Kemudian menyusun
langkah-langkah strategis untuk mencapainya.
2. Manusia
harus mampu mengelola dan mengatur dirinya sendiri, mendisiplinkan diri, serta
mengorganisasi urusan-urusannya.
3. Meningkatkan etos kerja dan
menghindari dari perbuatan sia-sia seperti menghabiskan waktu, boros, dan
melakukan hal yang tidak bermanfaat.
4. Seseorang
harus memiliki intelektual yang baik sehingga dengan itu bisa membantunya dalam
menjalani kehidupan.
5. Manusia
harus memiliki kecapakan sosial agar dia bisa berhubungan dan bersosialisasi
dengan manusia lainnya.
6. Menghormati
diri sendiri, percaya diri, serta, berpikir positif terhadap segala kejadian.
7. Memiliki
kepekaan terhadap lingkungan, masyarakat, dan orang lain serta meningkatkan
etika terhadap masyarakat lainnya.
8. Mampu
mengembangkan diri dan bakatnya dalam memahami kondisi masyarakat serta berbuat
sesuatu untuk kepentingan orang lain.
9. Meningkatkan
adab yang mulia dan menjadikan itu sebagai bekalnya dalam menjalani kehidupan
dan berhubungan dengan orang lain.
10. Terus meningkatkan pencapaian target
dan hasil pekerjaannya.
11.Menguasai
berbagai keahlian, kemampuan memecahkan masalah, serta mampu menyikapi
kegagalan dengan baik.
12.Memelihara kesehatan rohani, akal, dan
jasmani serta bisa menikmati hidupnya.
No comments:
Post a Comment